Senin, 18 Mei 2015

Din: Pengungsi Rohingya Sebaiknya Ditampung, PBB Harus Bertindak

Din: Pengungsi Rohingya Sebaiknya Ditampung, PBB Harus BertindakPemerintah Indonesia diminta untuk memberikan penampungan terhadap pengungsi Rohingya. Dunia internasional juga harus melakukan penekanan terhadap rezim Myanmar.

Penegasan itu disampaikan Ketum Muhammadiyah, Din Syamsuddin, dalam kunjungannya ke Muhamadiyah Riau di Pekanbaru, Senin (18/5/2015). Dia menyebutkan, pengungsi Rohingya saat ini sudah berada di perairan Indonesia dan sebaiknya diberikan bantuan.

"Saya sedih dan prihatin melihat pengungsi Rohingya yang saat ini ibaratnya sudah di depan pintu rumah kita. Sebaiknya Pemerintah Indonesia bisa melakukan langkah-langkah dalam memberikan bantuan kepada mereka, seperti ketika Pemerintah memberikan bantuan kepada pengungsi Vietnam di Galang," kata Din.

Untuk jangka pendek, lanjut Din, pemerintah Indonesia harus memberikan tempat penampungan. Selain itu membicarakan hal tersebut kepada PBB yang mempunyai lembaga dalam penanganan pengungsi yakni UNHCR.

"Tampung dulu, (Rohingya), toh kita pernah menampung pengungsi asal Vietnam. Selama dalam penampungan kita sembari mengambil langkah bersama UNHCR," kata Din.

Persoalan Rohingnya, lanjutnya, hal itu harus dibahas bersama dunia internasional. Terutama memberikan tekanan kepada rezim Myanmar, yang melakukan penindasan terhadap Rohingya.

"Sepanjang dunia internasional tidak bersama-sama memberikan tekanan politik terhadap rezim Myanmar, masalah ini akan terus berkelanjutan. Pemerintah Myanmar harus memberikan status kewarganegaraan terhadap etnis Rohingya," tutup Din.

Sepekan terakhir terjadi eksodus imigran asal Myanmar dan Bangladesh ke Sumatera Utara dan Aceh. Ratusan pengungsi terdampar. Menurut informasi, mereka ditolak di beberapa negara sehingga akhirnya ditolong saat masuk perairan Indonesia.

Minggu, 10 Mei 2015

Eggi Sudjana Protes Disebut 'Arahkan' Saksi Soal Alphard Sutan

Eggi Sudjana penasihat hukum bekas Ketua Komisi VII DPR Sutan Bhatoegana berang disebut mengarahkan saksi terkait diubahnya keterangan pada berita acara pemeriksaan (BAP) soal pembelian Toyota Alphard untuk Sutan.

"Saya tidak pernah ketemu Ganie (Ganie H Notowijoyo, Direktur Marketing Teras Teknik) dalam urusan ini," kata Eggi dalam persidangan lanjutan Sutan Bhatoegana di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (11/5/2015).

Protes Eggi bermula saat Direktur PT Dara Trasindo Eltra (DTE) Yan Achmad Suep menyebut pembayaran pembelian Alphard digantikan duit USD 90 ribu. Duit diberikan dua bulan setelah pelunasan Alphard yang dibayarkan Yan Achmad Suep pada Oktober 2011 ke showroom PT Duta Motor.

Yan mengaku diminta Ganie membuat surat pernyataan bahwa duit pembayaran Alphard diganti Sutan sebesar USD 90 ribu. Padahal keterangan ini tidak disampaikan saat Yan Suep diperiksa penyidik KPK.

Nah permintaan dibuatkannya surat pernyataan menurut Yan Suep diperintahkan Ganie. Ganie memang ikut dalam pertemuan di Pondok Indah Mall pada Oktober 2011 saat disepakati pembelian Alphard baru.

"Siapa suruh?" tanya Hakim Anggota Anwar kepada Ganie. "Pak Eggi," jawab Ganie. Menurut Ganie surat pernyataan dibuat untuk meluruskan kronologi pembelian Alphard.

"Biar jelas, biar dia (paparkan) kronologis," sambung Ganie


Sabtu, 09 Mei 2015

#SaveSiJambulKuning, Konsultan Kapal di Balikpapan Kembalikan Kakatua ke BKSDA

#SaveSiJambulKuning terdengar hingga ke luar Jawa. Seorang konsultan kapal di Balikpapan, Kalimantan Timur, Achdian Nor menyerahkan burung langka miliknya ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) setempat.

"Instruksi Ibu Menteri (Siti Nurbaya) untuk menyerahkan satwa langka membuat saya mau menyerahkan satwa yang saya pelihara. Kita juga save si jambul kuning," kata Achdian saat dihubungi, Sabtu (9/5/2015).

Achdian memelihara seekor kakatua jambul kuning, kakatua jambul oranye dan 2 ekor burung nuri kepala hitam. Burung-burung ini didapat dari teman Achdian yang membutuhkan dana.

"Sudah 3 tahun memelihara. Banyak teman yang butuh bantuan dana lalu menjual ke saya, saya beli. Cuma bermaksud menolong teman, bukan senang memelihara," sambung Achdian.

Saat membaca berita mengenai imbauan Menteri LH dan Kehutanan Siti Nurbaya agar masyarakat menyerahkan satwa langka peliharaan, Achdian langsung mengontak BKSDA setempat.

"Jam 3 sore tadi datang ke rumah saya. Hari Senin akan dilakukan serah terima resmi," ujar Achdian yang tinggal di Jl Telindung Nomor III, Kelurahan Batu Ampar, Balikpapan ini.

Petugas yang datang, menurutnya, akan membawa burung-burung peliharaannya ke tempat rehabilitasi BKSDA di Jl Marsma Iswahyudi.